SK-ONEHOT : Indonesia punya sejenis ikan hiu bambu yang memiliki keunikan bisa berjalan dengan keempat sirip yang berfungsi sebagai tangan dan kakinya saat mengamati dan mengintai mangsanya. Jenis ikan hiu baru itu dinamai Hemiscyllum halmahera.
Menurut Kelompok
Conservation International, sekelompok ikan hiu tersebut ditemukan di sebelah timur
kepulauan Halmahera, maluku, indonesia. Hiu berjenis
Hemiscyllium henryi atau hiu bambu coklat dan putih ditemukan saat berjalan di sepanjang laut bersama ikan-ikan kecil pada malam hari.
Conservation International menemukan hiu bersama-sama dengan peneliti-peneliti dari
Western Australian Museum, Australia.
Ikan hiu jenis ini memakan ikan - ikan kecil dan jenis invertebrata lainnya namun tidak membahayakan manusia, dia dapat tumbuh sepanjang 30 inci atau sekitar 80 cm.
Kelompok Conservation International mengatakan, penemuan hiu yang bisa berjalan ini baru pertama kali di Indonesia dan sudah diterbitkan di
Jurnal International of Ichthyology. Tujuannya untuk
menarik para wisatawan menyelam di perairan Indonesia.
Spesies hiu
"berjalan" tersebut merupakan spesies keenam yang ditemukan di Indonesia. Total spesies hiu
"berjalan" genus Hemiscyllum yang ada di dunia hanya sembilan.
Menurut
Ketut Sarjana Putra,
Direktur Kelompok Conservation International untuk Indonesia, hiu bambu coklat bisa menjadi
"duta pariwisata" yang ampuh untuk menarik minat wisatawan melancong ke Tanah Air.
"Apalagi hiu ini sangat unik, bisa berjalan di atas karang, dan tidak berbahaya bagi manusia. Hiu ini layak mendapat konservasi untuk menjaga kelestariannya," kata Ketut.
Tonton videonya disini :
Menurut harian Kompas :
Para ilmuwan mengatakan, spesies hiu "berjalan" bisa memberi petunjuk untuk menjelaskan evolusi hewan bertulang belakang yang hidup di darat.
Salah satu teori menyatakan bahwa hewan darat berkaki empat merupakan hasil evolusi hewan laut yang bermigrasi beradaptasi hidup di darat.
Riset ReefQuest Centre for Shark Research di Vancouver, Kanada, dikutip New Scientist, Jumat (30/8/2013), menyatakan, hiu "berjalan" merupakan model baik untuk menjelaskan pergerakan vertebrata berkaki empat darat purba.
Jenis hiu "berjalan" bergerak dengan menggunakan siripnya. Hiu ini menggeliat di permukaan karang kala mencari makan. Jenis ini hanya berenang bila ingin melarikan diri dari predator.
Gerakan dengan menggunakan sirip ini diduga dipakai oleh hewan-hewan laut purba yang mulai bermigrasi ke daratan pada masa lalu.
Adaptasi kemudian menyebabkan hewan-hewan tersebut mengembangkan kemampuan bergerak di daratan dan memiliki kaki.
Peneliti hiu dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Fahmi, yang dihubungi beberapa waktu lalu mengatakan bahwa hiu berjalan lebih modern dari hiu buas dan besar yang umumnya dikenal.
Hiu berjalan ini hidup di perairan laut dangkal. "Semakin ke darat maka semakin modern. Jadi, hiu berjalan ini lebih modern dari hiu umumnya," kata Fahmi.
Rainer Froese dari GEOMAR Helmholtz Centre for Ocean Research di Jerman mengatakan bahwa hiu "berjalan" sangat kontras dengan ikan coealcanth, ikan purba yang pernah ditemukan di Sulawesi.
"Coelacanth tidak menunjukkan perilaku berjalan. H halmahera jelas merupakan fosil hidup, tetapi merupakan salah satu hiu modern," kata Froese.
Hemm, Indonesia paatut berbangga diri,,,
©~~~~~~~~~~~~~~
Sumber : Berbagai Sumber
Editor : Original Content
©~~~~~~~~~~~~~~