|
Suasana penertiban Pedagang Kaki Lima (PKL) oleh petugas gabungan di Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Senin (3/6). (Republika/Rakhmawaty La'lang) |
Kembali maraknya pedagang kaki lima (PKL) yang berjualan di kawasan Pasar Minggu sempat membuat Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo geram. Terlebih, sebelumnya para PKL di Pasar Minggu telah ditertibkan sejak beberapa pekan lalu.
Kepala Satpol PP DKI Jakarta, Kukuh Hadi Santoso mengatakan, pihaknya telah menginstruksikan jajarannya untuk kembali menertibkan para PKL di Pasar Minggu yang kembali berjualan di badan jalan. Temua dari Jokowi, kata Kukuh, merupakan koreksi bagi dirinya. "Ini sebuah masukan, koreksi untuk kita, untuk tidak mengulangi yang dilakukan oleh petugas, kami sudah menegur," ujar Kukuh, di Balaikota, seperti dilansir situs beritajakarta.
Menurut Kukuh, apa yang terjadi di Pasar Minggu hanyalah kesalahpahaman dari pernyataan Gubernur DKI Jakarta beberapa waktu lalu yang menyebutkan para PKL diberi kesempatan untuk berjualan hingga lebaran nanti.
"Ini hanya kesalahpahaman membaca koran. Gubernur memberi toleransi dua minggu untuk pedagang. Padahal, itu hanya untuk PKL di Pasar Tanah Abang, bukan semuanya," kata Kukuh.
Dia mengaku telah memberikan teguran lisan kepada para petugas yang justru membiarkan pedagang berjualan di bahu jalan di Pasar Minggu tersebut. Sesuai dengan Peraturan Pemerintah No 53 Tahun 2010 tentang Disiplin PNS, jika ada pegawai yang melanggar maka akan diberikan sanksi mulai dari teguran lisan, teguran tertulis, hingga pemecatan.
"Kami sudah lakukan teguran lisan," tegasnya.
Seperti diketahui, sebelumnya Jokowi sempat kecewa dengan kinerja Satpol PP di kawasan Pasar Minggu. Sebab, para anggota Satpol PP hanya terlihat berbincang tanpa mengiraukan PKL yang berjualan disekitarnya. Padahal, beberapa waktu lalu lokasi tersebut telah bersih dari PKL. Arus lalu lintas di kawasan itu pun sudah lancar.
©~~~~~~~~~
Sumber : REPUBLIKA ONLINE
URL : www.republika.co.id
Editor : Original Contens
Post : AR
©~~~~~~~~~