NEWYORK - Pabrik persenjataan militer Lockheed Martin Co (LMTN) bakal menyelesaikan kontrak kedua pembuatan pesawat jet tempur generasi terbaru F-35 dalam waktu dekat. Hal itu terungkap dalam kesepakatan negosiasi antara Pentagon dan produsen alat militer itu.
Lockheed membangun tiga model F-35 bagi militer AS dan delapan negara mitra internasionalnya seperti Inggris, Australia, Kanada, Norwegia, Turki, Italia, Denmark dan Belanda. Selain itu Israel dan Jepang juga telah memesan pesawat jet tempur serupa.
Menurut laman Reuters, Selasa (23/7), pejabat Pentagon berharap mencapai kesepakatan dengan Lockheed atas pesanan tahap keenam dan ketujuh dari jet F-35 dengan nilai transaksi beberapa miliar dolar sekitar pertengahan tahun ini, setelah negosiasi alot sebelumnya.
"Jumlah jet yang dipesan sebanyak 71 unit, 36 unit pada tahap keenam, dan 35 tahap ketujuh," kata Joe DellaVedova, juru bicara Pentagon.
Jumlah itu termasuk 60 F-35 untuk militer AS, dan 11 unit lainnya masing-masing untuk Australia, Italia, Turki dan Inggris.
"Kami sudah sangat terbuka dan transparan dengan data kami dan saya pikir negosiasi berjalan lancar," kata Chief Executive Lockheed Martin, Marillyn Hewson.
Lebih lanjut disampaikannya, Lockheed Martin berharap kesepakatan itu bisa diselesaikan dalam waktu dekat, meskipun kini terjadi pemotongan anggaran pertahanan AS.
Pengadaan jet tempur F-35 adalah program senjata terbesar Pentagon, dan mendorong pemerintah AS untuk mendapatkan harga yang lebih rendah untuk memastikan keberlanjutan program di masa mendatang. Apalagi dengan adanya pemotongan anggaran Pentagon hingga USD 500 miliar selama dekade berikutnya.
Pentagon telah mencapai kesepakatan dengan Lockheed pada batch kelima pengadaan F-35 Desember lalu, atas pembelian 32 pesawat tempur canggih sebesar USD3,8 miliar atau Rp380 triliun.(esy/jpnn)
©~~~~~~~~~
Sumber : JPNN
URL : www.jpnn.com
Editor : Original Content
Post : AR
©~~~~~~~~~